Markus
11:11-26
Bacaan-bacaan
hari ini berkisar tentang rumah ibadat sejati. Rumah Tuhan berarti dimana kita
berdoa secara intens kepadaNya. Rumah Tuhan bukanlah tempat untuk menjalankan
transaksi tawar-menawar kejahatan atau sebagai tempat untuk jual-beli seperti
pasar.
Kemarahan Yesus disebabkan
kecurangan para imam. Mereka membuka pasar dan tempat penukaran uang demi
meraup keuntungan. Hasil penjualan dan pembayaran pajak Bait Allah masuk
kantong pribadi mereka. Umat Yahudi dirugikan, terutama mereka yang miskin.
Yesus tak suka bila korban persembahan dan pembayaran pajak Bait Allah
dijadikan alat “menyuap” Allah. Umat melakukan banyak dosa, lalu datang membawa
persembahan agar mendapat jaminan keselamatan. Rumah Ibadat sejati untuk kita
ada dalam diri kita masing-masing. Kita diajak untuk selalu jernih dan cermat
dalam hidup beriman kita. Iman berarti menyerahkan diri kita kepada Yesus
Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup.
Rumah diri kita
akan semakin nyaman tempat Kristus bersemayam jika kita berdoa bukan karenan
tuntutan melainkan berserah diri secara penuh atas kuasaNya. Tapi iman saja ternyata belum cukup. Yesus menghendaki kita
mengampuni dosa sesama sebelum berdoa. Dengan demikian kita telah menyalurkan
belas kasih Allah melalui rumah diri kita.