Studentant
C.Ss.R-Wisma Sang Penebus
Jl.
Nyi Condrolukito/Jl. Monjali 48C
Yogyakarta
55011, Kotak Pos 55011
Telp.
(0274) 625021, Fax (0274) 624635
Komunitas
Wisma Sang Penebus
(Rumah
Studi Para Frater C.Ss.R Propinsi Indonesia)
A. Sekilas Tentang Redemptoris
Santo Alfonsus Maria de
Liguori, pelindung para ahli teologi Moral, pelindung para bapak pengakuan dan
seorang pujangga Gereja, merupakan pendiri konggregasi C.Ss.R (Conggregatio
Sanctisimi Redemptoris) pada tanggal 9 November 1732 di Napoli, Italia. Dalam
bahasa Indonesia, disebut Konggregasi Sang Penebus Mahakudus. Dari sebuah
daerah pegunungan di Italia Selatan, bernama Scala, para Imam dan Bruder yang
kelak lebih dikenal dengan nama para redemptoris, memulai karyanya untuk
membawa penebusan berlimpah-limpah kepada siapa saja terutama orang miskin dan
terlantar. Karena itu, motto yang
dipilih sejak awal sampai sekarang adalah “copiosa apud eum redemptio” (pada
Tuhan-lah Penebusan berlimpah-limpah).
Semangat awal pendiri Konggregasi memulai dan memprioritaskan karya mereka di antara para gembala dan petani miskin di Italia Selatan, ternyata juga menjadi semangat Missionaris C.Ss.R dari Jerman, yang pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1957. Pulau Sumba dan Sumbawa dipilih karena sesuai dengan misi utama para Redemptoris, mencari dan mewartakan Injil kepada orang yang paling terbelakang dan terabaikan. Pada tahun-tahun itu, Sumba adalah pulau yang miskin dan masyarakatnya masih sangat kuat terikat dengan Tradisi dan kepercayaan tradisional Marapu. Missionaris pertama yang masuk ke pulau ini sesungguhnya adalah Yesuit, pada tanggal 21 April 1889. Tetapi kemudian ditinggalkan karena dirasa tidak ada kemajuan berarti. 23 tahun kemudian missionaris SVD memasuki Sumba pada tahun 1921. Setelah lebih dari 30 tahun, mereka berkarya lalu digantikan oleh para Missionaris C.Ss.R
Dengan berkembangnya
Gereja Katolik di Sumba, panggilan juga mulai muncul. Beberapa calon dari
Flores, timor, Jawa, dan Sumba menjadi calon Redemptoris meski tidak semuanya
berhasil menjadi Imam. Dari tahun ke tahun, jumlah Calon Redemptoris terus
Meningkat. Para Calon yang menyiapkan diri untuk menjadi Redemptoris di
Propinsi Indonesia ini menjalani Studi di Fakultas Filsafat Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
B. Seminari Tinggi Wisma Sang Penebus
Wisma sang Penebus adalah
biara sekaligus rumah studi (studentant) para Frater C.Ss.R. Wisma Sang Penebus
beridri sejak tahun 1978. Disini para frater tingggal dan belajar serta
menjalani aktivitas hidup rohani dan jasmani sebagai calon Imam Redemptoris.
Dari tempat ini, setiap hari para frater menjalani studi akademis formal di
Fakultas Filsafat Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pada masa perkuliahan
2014/2015 jumlah para Frater yang menjalani Studi di Wisma Sang Penebus berjumlah
51 orang, dengan rincian sebagi berikut:
Tingkat I : 11 Orang
Tingkat II : 5 Orang
Tingkat III : 14 Orang
Tingkat IV : 7 Orang
Tingkat TOP : 6 Orang
Tingkat V : 8 Orang
Untuk pendampingan para Frater di Wisma
Sang Penebus, ada 3 Imam Redemptoris: Rm. Robertus Ndajang, C.Ss.R (Rektor dan
superior Biara), Rm. Petrus Kanisius Mbay Amahu, C.Ss.R (Ekonom dan Socius),
dan Rm. Mateus Mali, C.Ss.R (Prefek Studi dan Dosen di Fakultas Teologi Sanata
Dharma).
C. Proses Pendidikan dan Pembinaan
Kegiatan di Wisma Sang
Penebus dimulai pada pagi hari dengan Misa (Minggu, Senin, Selasa, Rabu, dan
Jumat) atau Ibadat (Kamis dan Sabtu) pada pukul 05.30 WIB. Setelah misa, kegiatan
dilanjutkan dengan sarapan pagi dan persiapan menuju tempat Kuliah. Setiap hari
para Frater pergi dan pulang Kampus dengan Kendaraan utama, Sepeda. Jadwal
Kuliah dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Untuk jadwal ini,
masing-masing tingkat pulang dalam jam yang berbeda, tergantung jadwal
perkuliahan masing-masing Semester. Waktu yang ada setelah perkuliahan
digunakan untuk kepentingan pribadi sampai pada pukul 12.30. Pada jam ini acara
bersama di Wisma dimulai lagi dengan Ibadat siang bersama, lalu dilanjutkan
dengan makan siang bersama dan Istirihat siang.
Pada pukul 16.00 WIB,
kegiatan bersama dimulai lagi dengan Ibadat Sore bersama, lalu dilanjutkan
dengan studi Pribadi hingga makan malam pada pukul 18.30 WIB. Setelah makan
malam dilanjutkan dengan doa penutup. Pada Hari Rabu, ada kerja bhakti
membersihkan kompleks Wisma lalu dilanjutkan dengan Olahraga bersama. Ada
Sepakbola, Bola Volly, Tanis Meja, dan olah raga dalam bentuk lainnya. Pada
hari kamis, doa malam ditutup dengan adorasi kepada Sakramen Mahakudus. Hari
jumat adalah English day. Semua kegiatan hari ini dilaksanakan dalam bahasa
inggris. Pada Hari Sabtu dimana tidak ada kegiatan perkuliahan, Para Frater
bisa melakukan tugas pastoral seperti mengajar di sekolah-sekolah Katolik (oleh
frater-frater tingkat II) dan kunjungan pastoral Ke Penjara (seksi Pastoral
Wisma). Para Frater yang tidak berpastoral, menggunakan waktu ini untuk studi
pribadi dan kelompok.
Pada hari Minggu,
kegiatan harian di Wisma agak sedikit berbeda. Kecuali pada hari minggu pertama
dalam Bulan (karena ada Rekoleksi), setelah Misa pagi, para Frater diberi
kesempatan untuk berpastoral sesuai dengan minat masing-masing. Untuk hal
Pastoral, waktu tidak hanya terbatas pada hari minggu, para Frater yang mempunyai
karya pastoral tertentu diberi kebebasan untuk menentukan waktunya asalkan
tidak mengganggu kegiatan kerohanian dan studi di Wisma dan yang terpenting
mendapat izin Romo Rektor. Pada saat tertentu, Seperti ada kunjungan dari Para
Konfrater (sebutan khas untuk sesama Frater, Para Imam, dan Bruder), atau pada saat ada pesta Konggregasi (seperti
pada tanggal 1 Agustus: pesta St. Alfonsus) dan untuk momen tertentu diadakan
Rekreasi bersama.
Pada awal bulan Januari
setiap tahun, para frater menjalani masa Ret-ret selama seminggu di tempat yang
diputuskan bersama (pastinya bukan di Wisma). Pada bulan Oktober dan Mei, para
Frater berziarah ke gua Maria. Kalau bulan Oktober bisa dengan Bus ber-AC, pada
bulan Mei wajib menggunakan Sepeda sampai ke tempat Ziarah. Untuk Ziarah bulan
Oktober, tempatnya berbeda dari tahun ke tahun, tetapi untuk Ziarah dengan
bersepeda pada bulan Mei, tempat Favorit para Frater adalah Gua Maria Sendang
Sono.
Melalui
Kegiatan-kegiatan yang mengutamakan studi dan pendampingan rohani sambil
diselingi kegiatan lain seperti sudah digambarkan di atas, para frater dibimbing
untuk menjadi calon imam yang cukup berpendidikan dan mempunyai karakter
akademis yang dapat diandalkan sekaligus mencapai kedewasaan rohani dan
memiliki jiwa kepemimpinan dalam Gereja.
Masa pendidikan di
Wisma Sang penebus berlangsung selama 5 tahun, diselingi masa Tahun Orientasi
Pastoral (TOP) selama satu tahun setelah ujian skripsi pada tahun keempat.
Selesai TOP, para Frater memasuki tahun kelima kuliah untuk persiapan ujian
Bakaloreat. Jika sudah lulus ujian Bakaloreat mereka mengikrarkan kaul Kekal
sebagai Redemptoris. Biasanya setelah tahun kelima, para frater menjalani masa
persiapan imamat selama 1 tahun di Kentungan, kemudian ditahbiskan menjadi imam
Pada beberapa tahun
belakangan, dengan adanya program bersama para Redemptoris se-Asia-Oceania
waktunya bertambah menjadi 2 tahun. Program ini mencakup 1 tahun persiapan
bahasa inggris dan 1 tahun pendidikan khusus Imamat. Untuk persiapan bahasa
Inggris, Redemptoris Propinsi Indonesia menjalin kerjasama dengan para
Redemptoris dari Filipina, Jepang, Australia, Selandia Baru dan Jerman. Di
negara-negara inilah para frater diutus untuk mengikuti kursus bahasa sekaligus
membantu para frater dalam pengembangan wawasan bersama dengan calon
Redemptoris wilayah Asia-Oceania. Para Frater menjalani pendidikan tahap
terakhir selama 1 tahun di SATMI (Saint
Alphonsus Theological and Mission Institute). Akhir dari seluruh proses ini
adalah Tahbisan Imamat.
Untuk saat ini, proses
yang dijalani oleh para calon Imam, mulai dari Postulan, Novisiat, Seminari
Tinggi, Kursus Bahasa, sampai Pendidikan di SATMI, total membutuhkan waktu 10
tahun. Inilah gambaran singkat kegiatan di Wisma Sang Penebus dalam keseluruhan
proses pendidikan sebagai calon Imam Redemptoris.
Disadur
dari berbagai Sumber