Psikologi anak dibentuk
sejak ia lahir. Ia melihat banyak hal dan itu akan terekam dalam memorinya.
Jika ia ingin minum ASI, ia akan menangis dan akan diam setelah diberi ASI,
dsb. Demikian pun ketika ia sudah beranjak remaja. Ia akan betah tinggal di
lingkungan yang ia cintai (keluarga). Jika ia membutuhkan sesuatu ia
menceritakan kepada kedua orang tunya. Di sini ia sangat bergantung dengan
orang tuannya karena merekalah sumber pengharapannya. Sejak kecil ia sudah
mempercayai dan bergantung pada kedua orang tuanya.
Kisah ini serupa dengan
injil hari ini. Yesus bersabda, "Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum!. Ini memberi pesan kepada kita bahwa Dialah yang menjadi
sumber tumpuan dan harapan kita sebab Dialah yang akan memberikan kesegaran
kepada kita. Selama ini mungkin kita selalu sibuk dan melupakan-Nya. Jika ada
masalah kita selalu mengadalkan psikolog, dokter dan sebagainya. Injil hari ini
mengajak kita untuk tidak hanya mengadalkan hal-hal itu, tetapi juga
mengandalkan Dia yang sejak semula membuka jalan keselamatan bagi kita. Bila
kita memiliki masalah, heninglah sejenak dan datanglah kepada-Nya dalam
doa-doamu karena daripada-Nya kita akan memperoleh minuman yang kekal dan kita
tidak akan haus lagi.