Zaman
sekarang dengan segala kemudahan yang ada manusia bisa mencari informasi apa
saja. Dengan sekali touch atau dengan
sekali click data atau informasi apa
saja yang kita inginkan akan kita peroleh dalam sekejap. Akibatnya, kita mulai
sibuk dengan dunia sendiri dan melupakan orang lain. Di dalam bus, di shelter,
di jalan, di kantin, di kantor, dan di mana-mana tidak ada lagi dialog karena
kita sudah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Kini, kitalah yang dikuasai, bukan kita yang menguasai
teknologi.
Di
sisi lain Gereja pun turut berkembang dan menggunakan tekhnologi sebagai sarana
pewartaan kabar suka cita kepada semua orang ( Paus saja bersuara melalui twitter). Gereja terus mewartakan iman akan
Kristus yang “lama” dengan cara-cara yang modern seturut perkembangan zaman.
Demikian pun dengan Paulus dalam bacaaan pertama hari ini yang tak jemu-jemunya
mewartakan injil Allah kepada umat di Miletus (Asia) setelah bersaksi kepada
orang-orang Yahudi dan orang Yunani tentang Kristus Yesus dengan bantuan Roh
kudus. Ia melakukan semua ini karena ia mempunyai harapan akan kebenaran. Dan
kita bisa melihat hasilnya saat ini, ada begitu banyak pengikut Kristus di
Asia. Harapan akan kebenaran menjadi penting untuk membangun sebuah usaha yang
nyata.