Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Monday 18 May 2015

Sadar dan Percaya

Yohanes 16, 29 - 33


Anak adalah sumber kebahagiaan dalam keluarga. Ketika ia hadir di dunia ini banyak orang menyambutnya dengan gembira, penuh canda- tawa, nyayian, dan sebagainya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi baik dan berguna di kemudian hari. Maka yang mereka lakukan ialah mendidiknya dengan baik. Akan tetapi, ada pula orang tua yang “keliru” mendidik anaknya. Mereka terlalu memproteksi anaknya dari hal-hal yang biasa dan akan mereka alami di kemudian hari. Contoh: ketika seorang balita melihat kembang api dan ingin memegangnya, orang tuanya akan segera menjauhkannya darinya. Mereka takut ia terbakar. Akibatnya, anak itu tidak akan tahu kembang api itu apa ? demikian pun dengan tingkah laku anak lainnya.
Nampaknya kesadaran sosial perlu dibangun sejak dini. Kita terbiasa memproteksi diri kita dari hal-hal luar biasa. Akibatnya, kepekaan sosial kita lemah. Kita kurang mendapat informasi dan tidak tahu harus berbuat apa dalam hidup bersosial. Kita  lebih senang membangun pagar tinggi di halaman rumah kita, tetapi kita tidak tahu kalau tetangga kita sedang berduka, dsb. Kita baru akan menyadarinya di kemudian hari. Nah, murid-murid dalam injil hari ini pun demikian. Mereka baru menyadari bahwa Yesus selama ini sering memakai bahasa kiasan dan pada akhirnya Ia meninggalkannya. Kini mereka sadar bahwa Yesus mengetahui segala sesuatu dan mereka semakin percaya. Sadar dan percaya menjadi kunci bagi kita dalam membangun sebuah relasi baik dengan sesame maupun dengan Tuhan.