Yohanes: 3, 1-8 (Pekan II Paskah)
Komunikasi
adalah cara kita menyampaikan isi hati kita, dengan tujuan agar kita semakin
disempurnakan. Komunikasi memperkaya diri kita. Bila kita dapat berkomunikasi
dengan baik, maka akan banyak hal yang kita dapatkan yang kemudian dapat
membantu kita untuk membentuk cara pandang kita terhadap sesama. Namun, suatu
komunikasi akan terjadi ketika ada suatu perjumpaan, dan perjumpaan
mengandaikan ada inisiatif dari diri sendiri untuk mau bertemu dengan orang
lain.
Dalam
bacaan Injil yang dikisahkan oleh penginjil Yohanes, diceriterakan tentang
pengalaman Nikodemus yang pergi untuk bertemu dengan Yesus pada malam hari.
Nikodemus adalah salah seorang dari golongan Farisi, dan ia juga adalah seorang
pemimpin Yahudi. Ia pergi bertemu Yesus pada malam hari karena ia takut
diketahui oleh orang Yahudi. Dalam kisah tersebut, terlepas dari pada saat
kapan ia pergi untuk bertemu dengan Yesus, yang penting untuk dicatat adalah
bahwa ia pergi untuk bertemu dengan Yesus. Nikodemus pergi untuk
berjumpa dan berkomunikasi dengan Yesus. Dari perjumpaannya dengan Yesus
tersebut, maka kemudian kita bisa melihat bahwa ada suatu perubahan dalam diri
Nikodemus, kalau sebelumnya ia pergi kepada Yesus dengan sembunyi-sembunyi,
pada kisah yang lain diceriterakan bahwa ia berani membela Yesus di depan
Sanhedrin dan kemudian ia yang mengurusi jenazah Yesus dan memakamkan-Nya.
Perubahan
yang terjadi dalam diri Nikodemus, karena ia telah berjumpa dengan Yesus.
Perjumpaannya dengan Yesus, membawa ia pada iman yang benar akan Yesus, iman
yang bukan berdasarkan tanda yang ia lihat, namun iman yang hidup karena ia
sendiri telah berjumpa dengan Yesus. Bagi kita, orang yang hidup di zaman yang
serba modern ini, sering kali kita lebih sibuk dengan diri kita, dan sibuk dengan
pekerjaan kita, dan kita lupa bahwa kita perlu mengambil waktu sejenak untuk
bertemu dengan Yesus. Kita lupa, karena kita sering menganggap bahwa
kebahagiaan kita terletak pada hal-hal duniawi seperti kekayaan ataupun
prestasi kerja. Benarkah demikian? Ingat, bahwa uang atau hal-hal yang bersifat
duniawi, semuanya akan hilang, dan kita butuh jaminan kebahagiaan yang lain, yang
kekal, dan hal itu ada dalam pribadi Yesus sendiri.
Memang
saat ini kita tidak dapat bertemu dengan Yesus secara langsung seperti
Nikodemus, namun kita dapat bertemu dengan Dia dalam doa-doa kita, dan dalam
perayaan ekaristi, di mana Yesus sendiri hadir dalam rupa roti dan anggur,
serta melalui sabda-Nya dalam Kitab Suci. Pada saat-saat seperti itulah kita
akan berjumpa dengan Yesus, dan perjumpaan seperti itulah yang akan semakin
menghidupkan iman kita akan Dia. Perjumpaan dengan Yesus, akan semakin
membentuk arah dan orientasi hidup kita, dan hidup kita akan semakin
disempurnakan. Oleh karena itulah Gereja kita pun menekankan akan pentingnya
doa pribadi sebagai suatu bentuk perjumpaan personal dengan Yesus. Yakinlah,
bahwa perjumpaan dan komunikasi yang dibangun dengan dan bersama Yesus, akan
semakin membarui hidup kita, dan yakinlah bahwa segala hal yang kita usahakan,
kalau kita usahakan bersama Yesus yang hidup, segalanya akan berhasil baik. AMIN