Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Tuesday, 14 April 2015

Bersama Yesus Kita Diselamatkan


Yohanes: 3, 7-15


Ada suatu ungkapan yang menarik dari St. Alfonsus De Liguori, bahwa “dunia ini bukanlah tanah air kita yang sejati, dunia ini hanyalah tempat persinggahan”. Ungkapan ini, menyiratkan suatu maksud bahwa sebenarnya tujuan hidup kita, tidak ada di dunia ini, dunia ini hanyalah tempat peralihan menuju hidup abadi, yakni hidup bersama Allah.

Bacaan Injil pada hari ini, melanjutkan percakapan yang terjadi antara Yesus dan Nikodemus. Dalam kisah itu, lagi-lagi diceriterakan bahwa Nikodemus masih belum memahami apa yang dimaksudkan Yesus ketika Ia mengatakan bahwa “setiap orang harus dilahirkan kembali”. Nikodemus masih saja mengartikan kata-kata Yesus tersebut secara harafiah, dan masih saja bertanya “bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Jawaban Yesus terhadap pertanyaan Nikodemus itu, adalah suatu bentuk kritik terhadapnya, bahwa sebenarnya Nikodemus belum sungguh mengerti akan perkataan Yesus karena Ia belum percaya sungguh pada-Nya. Untuk memahami sabda Yesus, hal pertama yang dibutuhkan adalah percaya pada-Nya, dan orang yang percaya pada-Nya, akan memperoleh hidup kekal.
Dalam ungkapan pembuka di atas, telah dikatakan bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan, dan bukanlah tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Pada bagian akhir dari sabda-Nya, Yesus mengatakan bahwa barang siapa percaya pada-Ku, akan beroleh hidup kekal. Hidup kekal adalah hidup bersama Allah di dalam kerajaan-Nya. Kalau dikatakan bahwa dunia ini hanyalah suatu tempat persinggahan, itu berarti bahwa dunia ini hanyalah suatu terminal, suatu tempat persiapan menuju suatu tempat yang dituju. Untuk sampai pada tempat yang dituju, kita butuh seseorang yang tahu jalan menuju tempat itu. Biasanya, orang yang kita percaya untuk membawa kita untuk sampai pada tempat yang dituju, adalah orang yang telah sampai ke tempat itu, dan pada orang itu kita menaruh kepercayaan bahwa kita akan dibawa sampai pada tempat yang dituju.
Bagi kita orang Kristen, orang yang bisa dan patut kita percayai adalah Yesus. Hanya Yesuslah yang dapat membawa kita sampai pada suatu hidup yang kekal, yakni hidup bersama Allah dalam Kerajaan Sorga. Kita percaya pada Yesus, karena Yesuslah yang tahu tempat itu, sebagaimana Ia sendiri katakan bahwa “tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia”. Namun, hendaknya rasa percaya kita kepada-Nya, diikuti dengan keterbukaan untuk mengikuti segala nasehat dan kehendak-Nya, bukan kehendak kita sendiri. Inilah yang sering kali menjadi kekeliruan kita. Misalnya, yang paling sering terjadi adalah kita baru mengingat Tuhan ketika kita berada dalam situasi yang genting, di mana tidak ada orang lain yang lagi bisa membantu kita, atau kita baru akan mengingat Tuhan ketika mempunyai intensi tertentu. Tidak salah, namun jika selalu seperti itu yang kita lakukan, kita telah memaksa Tuhan mengikuti kehendak dan keinginan kita. Ingatlah bahwa kehadiran Yesus di dunia ini adalah untuk membawa kita sampai pada Kerajaan Allah, namun hal itu mengandaikan bahwa kita sendiri selalu siap untuk mengikuti segala nasehat dan kehendak-Nya. AMIN