Yohanes 5: 1-3a, 5-16 (Selasa Pekan IV Masa Prapaskah)
Keadaan Nando hari ini agak membaik.
Panas dari badannya sudah mulai menurun. Namun ia masih merasa lemah dan sulit
untuk makan. Keadaan ini tentunya tidak dibiarkan oleh bu Kris yang dari dua
hari lalu terus memperhatikan keadaan Nando. Bu Kris selalu mengingatkan Nando
untuk minum obat kalau ia mau sembuh. Baginya, kesembuhan tidak serta merta
terjadi kalau tidak ada usaha dari diri sendiri untuk sembuh.
Kisah
Injil hari ini menarik untuk dijadikan bahan permenungan bagi mereka yang
selalu putus asa dalam menghadapi penderitaan. Dalam kisah penyembuhan di kolam
Betesda, inisiatif untuk mengadakan penyembuhan datang dari Yesus: “maukah
engkau sembuh?” Tanpa menjawab ya atau tidak, orang itu hanya berkata: “tidak
ada orang yang mau menurunkan aku saat airnya mulai bergoncang”. Lalu ia
melanjutkan: “sementara aku menuju ke kolam itu…”. Kesembuhan terjadi persis
setelah orang itu selesai menyampaikan apa yang sudah diusahakannya selama ini.
Rupanya, kesembuhan yang dibuat oleh Yesus terhadap orang itu, terjadi
pertama-tama karena Yesus melihat dan mendengar ia berkisah tentang usahanya.
Kesembuhan yang telah diperolehnya saat itu adalah berkat usahanya dank arena
Tuhan menginginkannya. Yesus dalam kisah ini menunujukkan sikapnya dalam
menghargai usaha setiap orang. Oleh karena itu, Ia tidak langsung mengadakan
penyembuhan tetapi bertanya terlebih dahulu “maukah engkau sembuh”?
Kehidupan kita
sebagai manusia, tentunya tidak terlepas dari penderitaan dan penyakit. Dalam
keadaan seperti itu, selalu dalam cara apapun kita mengusahakan kesembuhan.
Terkadang saat usaha kita tak kunjung berhasil, kita mengeluh dan
mempersalahkan orang lain. Bahkan tidak jarang kita mempersalahkan Tuhan.
Padahal, Tuhan selalu menawarkan kepada kita kesembuhan yang tidak selalu kita
sadari. Saat ini kita harus tetap yakin bahwa Tuhan dalam penderitaan kita
selalu berkata: “maukah engkau sembuh?"