Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Monday, 9 March 2015

Terimalah Yesus dalam Hidupmu



Injil Lukas 4: 24-30 (Hari Biasa Pekan III Prapaskah)

4:24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.
27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Hari ini, kita mendengar Injil dari Lukas yang mengisahkan tentang Yesus yang ditolak di kampung halaman-Nya sendiri, yaitu di Nazaret. Perumpamaan yang dibuka Yesus (ay. 24), sesungguhnya telah membuat orang-orang dalam bertanya-tanya. Mengapa? Karena dengan Yesus berkata seperti itu, dia menyamakan diri-Nya dengan seorang nabi. Paham orang Yahudi bahwa Seorang nabi itu ditolak di kampung halamannya. Sedangkan Yesus membuka dengan pepatah seperti itu, dan mengutip tindakan-tindakan yang dilakukan sebelumnya oleh nabi Elia dan Elisa (ay. 25-27), seakan-akan mau menunjukan bahwa dia adalah seorang Nabi. Inilah yang membuat Dia diusir oleh orang-orang saat itu (ay.28-30).

Saudara-i yang terkasih dalam Yesus Sang Penebus. Kita diajak untuk selalu menerima Yesus dalam kehidupan kita. Ketika kita sudah percaya pada-Nya, maka jangan ada lagi keraguan dalam hati kita untuk menerima Dia. Yesus adalah Sang Nabi yang selalu ada untuk kita dimanapun kita berada. Kita hendaknya jangan membuat Dia sebagai orang asing di dalam hidup kita. Mari di masa Prapaskah ini, kita bersama-sama menerima Dia sebagai pelilta yang menerangi hidup kita. Amin. (Pattymangoe).