Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Tuesday, 10 March 2015

Menjadi Seperti Allah: Pengampun!


Matius 18: 21-35 (Hari Biasa Pekan III Prapaskah)
Hari ini Penginjil Maitus dalam “perumpamaan tentang Pengampunan”, memberikan kepada kita tentang bagaimana sikap kita dalam mengampuni. Ungkapan tujuh puluh kali tujuh kali (ay.22), adalah ungkapan yang dipakai Yesus berdasarkan Yer. 11:20 “orang benar tidak membalas dendam, sebab ia menyerahkan perkaranya kepada Allah”. Oleh sebab itu, dalam Perjanjian Baru Yesus mengubah patokan balas dendam menjadi hukum pengampunan yang tanpa batas. Jika kita kaitkan dengan ay. 24 tentang berhutang sepuluh ribu talenta yang telah dihapuskan oleh raja, tentunya sikap raja ini baik adanya. Tetapi sikap dari raja itu tidak dianjutkan kepada hamba lainnya yang berhutang seratus talenta (ay. 28). Oleh karena itu ay. 33 mendapat jawaban “kunci” tentang perumpamaan pengampunan ini yaitu “bukankah engkau pun harus mengasihi kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Kuncinya dengan menggunakan kata ellein. Kata ellein yaitu ‘mengasihi/berbelas kasih” yang dipakai Matius. Kata ellein ini juga sangat berperan penting ketika digunakan Yesus dalam pengajarannya.
Saudara-i yang terkasih dalam Kristus Yesus Sang Penebus. Dalam Kehidupan sehari-hari kita, perihal tentang mengampuni, mungkin sudah sungguh melekat dengan diri kita. Namun, yang menjadi persoalan adalah, apakah kita sungguh mengasihi dan mengapuni orang-oramg yang bersalah kepada kita? Yesus dalam sabda-Nya kali ini mengajarkan kepada kita untuk mengampuni orang-orang yang mungkin berbuat salah kepada kita. Ingat!! Allah Bapa sendiri telah mengampuni kita dari segala kesalahan kita. Mengapa kita tidak bisa mengampuni orang lain, terlebih khusus musuh kita? Mari di masa Prapaskah ini, kita saling membagi kasih dan saling mengampuni antara yang satu dan yang lain. (Patyymangoe)