P. Bernhard Hӓring, C.Ss.R
“Enampuluh tahun setelah kaul pertama saya
dalam keluarga religius ini, saya masih berani menggambarkan diri saya sebagai
seorang Redemptoris yang bahagia”
(Bernhard
Haring)
Bernhard Hӓring adalah seorang teolog
moral Katolik yang membawa pembaharuan teologi moral ke arah yang lebih biblis
dan antropologis. Pemikirannya lebih mementingkan kebebasan manusia sebagai
pelaku moral agar dalam kebebasannya manusia dapat berjumpa dengan Allah.
Bernhard Hӓring lahir di Böttingen
Jerman selatan pada tanggal 10 November 1912. Ia adalah anak ke-11 dari 12
bersaudara (7 perempuan dan 5 laki-laki). Orang tuanya bekerja sebagai petani.
Sebagai anak petani, Hӓring menjalani masa kecilnya sebagai petani di sebuah
desa yang tradisional. Menurut pengakuannya sendiri, orang tuanya adalah petani yang saleh
sehingga anak-anaknya bertumbuh sebagai anak yang saleh dan taat kepada orang
tua.
Keluarga Hӓring mempunyai kebiasaan berdoa bersama sebelum memulai pekerjaan maupun sesudah selesai bekerja. Doa Angelus menjadi doa wajib bagi mereka dan selalu didoakan setiap hari. Setiap malam di musim dingin ibunya selalu membacakan Kitab Suci Perjanjian Baru dan cara hidup orang Kudus untuk Hӓring dan saudara-saudaranya. Dari bulan Oktober sampai April, jika tidak ada kegiatan lain keluarga Hӓring berdoa Rosario bersama setiap malam, diselingi sebuah litani yang dipimpin oleh ibunya.
Kebiasaan hidup doa dan semangat
kerohanian yang tinggi menumbuhkan kerinduan di hati Hӓring untuk menjadi
seorang santo, “I like to become saint”. Selain ingin menjadi santo, Hӓring
juga mempunyai kerinduan untuk menjadi seorang misionaris. Dalam usaha mencapai
cita-citanya tersebut, Hӓring mulai masuk Seminari Progymnasium di Gars, sebuah kota kecil di Bavaria, sebelah timur
Munich, Jerman.
Seminari Progymnasium adalah milik
kongregasi Redemptoris. Setelah tamat dari Progymnasium,
Hӓring melanjutkan pendidikannya di Gymnasium
Gunzburg.
Setelah
menyelesaikan studinya di Gymnasium,
Hӓring ingin meraih impiannya menjadi seorang santo dan misionaris. Waktu itu
Hӓring mengalami pergolakan batin, apakah bergabung dengan Jesuit atau
Redemptoris. Ia tertarik dengan Jesuit karena dekat dengan para imam Jesuit dan
ingin menjadi misionaris di Asia. Namun, Hӓring lebih memilih bergabung dengan
Redemptoris karena ketertarikannya terhadap misi umat Redemptoris.
Pada tahun 1933 Hӓring bersama lima
temannya mendaftar masuk novisiat Kongregasi
Redemptoris di Deggenddorf, Danube, di pinggir hutan Bavaria. Bulan Mei di
tahun yang sama, Hӓring mulai mengikuti
masa pendidikan novisiatnya. Setahun mengikuti masa novisiat, tepatnya pada
bulan Mei 1934 Hӓring mengikrarkan kaul pertama di Gars am Inn. Lima tahun
kemudian, tepatnya pada tannggal 7 Mei 1939 Hӓring
bersama teman-temannya ditahbiskan menjadi imam dalam kongregasi Redemptoris,
oleh Uskup Agung Munich, Michael Von Faulbhaber.
Misa perdana sebagai imam baru mereka
rayakan secara bersama-sama di Böttingen. Pada masa perang dunia II khususnya
zaman Nazi, Hӓring bergabung dalam wajib militer untuk merawat pasien-pasien
yang terluka dalam perang. Ketika sedang bertugas menyelamatkan para korban
yang terluka, seorang temannya yang bernama Yohanes Flad meninggal terbunuh di
Leningrad.
Setelah menjalankan tugasnya di medan
perang, Hӓring kembali ke biara dan berniat untuk menjadi misionaris di Brazil.
Tetapi superiornya menghendaki agar ia melanjutkan studi khususnya teologi
moral di Tübingen. Hӓring menuruti usulan
superior dengan menjalani imamatnya sebagai seorang mahasiswa. Pada tahun 1947,
Hӓring menyelesaikan gelar doktor teologi dari Universitas Tübingen dengan
disertasi, “Relasi antara iman dan moral, agama dan adat-istiadat dalam pemikiran dari enam pemikir terkenal: Max
Scheler, Immanuel Kant, Friderich Scheiler Macher, Rudolf Otto dan Emil Brunner.”
Setelah lulus dari Tübingen, Hӓring
ditugaskan menjadi dosen di sekolah Redemptoris di Gars am Inn. Selama sepuluh
tahun (1947-1957) ia menjadi profesor Teologi Moral di Gars am Inn, sambil membantu mengajar di Roma dari tahun 1950-1953.
Sejak tahun 1957 sampai 1998, secara resmi ia berpindah ke Roma dan menjadi
profesor pada Academia Alfonsiana.
Selama menjadi profesor di Roma, Hӓring
membantu mengajar di beberapa Universitas di Amerika Serikat dan di Eropa
seperti: Brown, Yale, Institut Kennedy untuk mata kuliah Bioetika, Universitas
Katolik, Universitas san Fransisco dan Fordham. Dari aktivitas akademiknya ia
mendapat anugerah 6 doctor honoris dan causa dalam bidang hukum dan literatur.
Pada tahun 1998 dalam usianya yang ke 76, Hӓring pensiun dan kembali ke
komunitas Redemptoris di Gars am Inn. Pada tanggal 3 Juli 1998 ia meninggal
dunia dengan tenang di Gars am Inn.
Sebagai seorang teolog moral ia menulis
lebih dari 103 buku dan ribuan artikel. Dua karyanya yang terkenal adalah
manual (handbook) Das Gesetz Christi
(The Law of Christ), tiga jilid yang
dipublikasikan tahun 1954 dan Free and
Faithful in Christ (Frei in Christ),
tiga jilid yang dipublikasikan tahun 1978. Kedua manual ini telah diterjemahkan
ke dalam 16 bahasa. Salah satu kekhasan dari manualnya bahwa manualnya ini ia
alamatkan kepada para imam dan awam. Karyanya ini merupakan suatu pambaharuan
besar dalam tubuh Gereja, karena pada waktu itu khususnya sebelum Konsili
Vatikan II, Gereja belum sepenuhnya memberi kesempatan kepada para awam untuk
berperan aktif dalam kegiatan menggereja.
Pada Konsili Vatikan II, Haring
diundang sebagai peritus dan dalam perjalanan waktu ia diangkat sebagai
sekretaris untuk subkomisi yang bertugas mempersiapkan draf skema, yang menjadi
cikal bakal Gaudium et Spes.
Sumber:
Martin McKeever(Eds),
2008 Bernhard Haring A Happy Redemptorist,
Editiones Academie Aalfonsianae, Roma.
Mateus Mali,
2006 Bernhard Haring dan Program Teologi Moral
Dasar,
dalam Orientasi Biru-Jurnal Filsafat dan Teologi Fakultas Teologi Universitas
Sanata Dharma Vol. 15, No 1-2, Oktober 2006
Fr.Ignasius Lede C.Ss.R