Matius 20:17-28 (Hari biasa pekan II Prapaskah)
Menjadi Murid Kristus
adalah menjadi seorang pelayan. Dalam injil hari ini dikisahkan tentang dua
bagian besar: pertama, ialah pemberitahuan tentang penderitaan Yesus dan kedua
ialah hal menjadi murid Yesus. Pemberitahuan tentang penderitaan Yesus dalam
bacaan hari ini adalah pemberitahuan yang ketiga. Dengan menubuatkan sendiri
penderitaannya Yesus mau menyampaikan kepada Murid-muridnya untuk mempersiapkan
diri untuk krisis dan penderitaan yang tidak lama lagi akan ditimbulkan oleh
karena kematian dan kebangkitanNya. Warta kerajaan Allah yang sudah Yesus
sampaikan harus terus diwartakan sesudah kebangkitaNya.
Pada bagian kedua dari
kisah injil hari ini, Yesus mau memperjelas tentang konsekuensi dari pilihan
untuk mengikuti Dia. Mengikuti Yesus bukan perkara siapa yang akan duduk di
sebelah kiri atau kanan Yesus, tetapi tentang bagaimana menjadi murid Yesus
yang setia dengan mau menanggung penderitaan yang dialami Yesus dan hidup
menurut ajaranNya. Gambaran akan penderitaan Yesus digambarkan oleh penginjil
Matius dengan penggunaan kata “cawan.” Yesus sendiri memperjelas maksud
kedatanganNya, yaitu menjadi pelayan yang menderita untuk menyelamatkan
manusia. Untuk itulah, Yesus menjawab permintaan dari ibu anak-anak Zebedeus
bahwa Ia tidak mempunyai hak menentukan siapa yang duduk dalam kerajaanNya,
melainkan BapaNya di Surga yang akan menentukannya. Yesus datang bukan untuk membagikan
pahala atau hadiah melainkan mau menjadi pelayan.
Dalam kehidupan
sehari-hari, perihal menjadi pelayan adalah hal yang masih sulit kita lakukan.
Menjadi pelayan bukan dalam artian merendahkan diri dan rela diperintah untuk melakukan
apa saja. Menjadi pelayan ialah dengan mewujudkan kasih dalam hidup
sehari-hari. Hal sederhana yang dapat kita lakukan ialah: kalau ada teman,
keluarga atau sahabat yang berada dalam kesusahan kita mau ada di sampingnya
untuk menemani dia melewati kesusahan yang dia hadapi. Kita tidak membiarkan
dia semakin terpuruk. Dengan memberikan diri bagi orang lain yang ada di
sekitar kita, kita telah melaksanakan perutusan kita sebagai murid Yesus dan
sebagai seorang pelayan. (IG)