Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Wednesday, 4 March 2015

Menjadi Murid Kristus adalah Menjadi Seorang Pelayan


Matius 20:17-28 (Hari biasa pekan II Prapaskah)
Menjadi Murid Kristus adalah menjadi seorang pelayan. Dalam injil hari ini dikisahkan tentang dua bagian besar: pertama, ialah pemberitahuan tentang penderitaan Yesus dan kedua ialah hal menjadi murid Yesus. Pemberitahuan tentang penderitaan Yesus dalam bacaan hari ini adalah pemberitahuan yang ketiga. Dengan menubuatkan sendiri penderitaannya Yesus mau menyampaikan kepada Murid-muridnya untuk mempersiapkan diri untuk krisis dan penderitaan yang tidak lama lagi akan ditimbulkan oleh karena kematian dan kebangkitanNya. Warta kerajaan Allah yang sudah Yesus sampaikan harus terus diwartakan sesudah kebangkitaNya.
Pada bagian kedua dari kisah injil hari ini, Yesus mau memperjelas tentang konsekuensi dari pilihan untuk mengikuti Dia. Mengikuti Yesus bukan perkara siapa yang akan duduk di sebelah kiri atau kanan Yesus, tetapi tentang bagaimana menjadi murid Yesus yang setia dengan mau menanggung penderitaan yang dialami Yesus dan hidup menurut ajaranNya. Gambaran akan penderitaan Yesus digambarkan oleh penginjil Matius dengan penggunaan kata “cawan.” Yesus sendiri memperjelas maksud kedatanganNya, yaitu menjadi pelayan yang menderita untuk menyelamatkan manusia. Untuk itulah, Yesus menjawab permintaan dari ibu anak-anak Zebedeus bahwa Ia tidak mempunyai hak menentukan siapa yang duduk dalam kerajaanNya, melainkan BapaNya di Surga yang akan menentukannya. Yesus datang bukan untuk membagikan pahala atau hadiah melainkan mau menjadi pelayan.

Dalam kehidupan sehari-hari, perihal menjadi pelayan adalah hal yang masih sulit kita lakukan. Menjadi pelayan bukan dalam artian merendahkan diri dan rela diperintah untuk melakukan apa saja. Menjadi pelayan ialah dengan mewujudkan kasih dalam hidup sehari-hari. Hal sederhana yang dapat kita lakukan ialah: kalau ada teman, keluarga atau sahabat yang berada dalam kesusahan kita mau ada di sampingnya untuk menemani dia melewati kesusahan yang dia hadapi. Kita tidak membiarkan dia semakin terpuruk. Dengan memberikan diri bagi orang lain yang ada di sekitar kita, kita telah melaksanakan perutusan kita sebagai murid Yesus dan sebagai seorang pelayan. (IG)