Yohanes 7: 1-2, 10,
25-30 (Jumat, Pekan IV Masa Prapaskah)
Nando
sedang mempersiapkan diri untuk live in pengabdian sosial yang menjadi tugas
sekolahnya di salah satu rumah sakit Katolik. Dalam persiapannya itu, Bu Kris
selalu menasehati Nando untuk dengan gembira menjalankan pelayanan tersebut
sebagai bentuk cinta kepada sesama dan Tuhan. Ia meyakinkan Nando bahwa
orang-orang sakit yang akan dilayani adalah bentuk wajah Tuhan yang hadir dalam
diri mereka. Jangan sampai Nando tidak mengenal dan malah membiarkan mereka
tidak dihibur dalam penderitaannya.
Kemarin kita merayakan
pesta St. Yusuf yang adalah suami dan ayah dari Maria dan Yesus. Yesus dalam
kalangan orang Yahudi di kenal sebagai anak tukang kayu karena demikianlah
profesi Yusuf ayahnya. Kedatangan Yesus memang sejak awal menjadi kontroversi
karena kedatangan Mesias bagi orang Yahudi berarti seorang yang datang dari
keluarga kerajaan. Tidak masuk akalah Yesus dianggap Mesias karena ia datang
dari keluarga miskin, keluarga tukang kayu di Nasaret. Maka tidak heran
orang-orang mengatakan bahwa “tentang orang ini (Yesus) kita tahu dari mana
asalnya”. Namun Yesus menjawab mereka “memang Aku kamu kenal…. Tetapi Aku di
utus oleh Dia yang tidak kamu kenal”. Yesus langsung menunjukkan kesalahan
mereka bahwa sebenarnya mereka tidak mengenal (menyadari) Allah yang hadir di
tengah-tengah mereka. Mata hati mereka tidak mampu menerima kenyataan bahwa
Tuhan hadir dalam kemiskinan Yesus.
Terkadang dalam hidup
kita kurang menyadari kehadiran Tuhan. Malah sering kali kita mempertanyakan
keterlibatannya dalam kehidupan kita. Kecelakaan yang kita alami dalam hidup
tidak mampu membuka mata hati kita untuk menyadari bahwa Tuhan pun sedang
menangis bersama kita. Amin