Lukas
2:41-51a atau Mat. 1: 16, 18-21, 24a (Kamis, Pekan IV Masa Prapaskah)
Pa
Kris dalam masyarakat adalah orang yang baik dan rendah hati. Beberapa kali ia
terpilih sebagai ketua RT karena ia dipandang jujur dan tulus dalam menjalankan
tanggung jawabnya. Demikian pula ketika di rumah ia menjadi ayah dan suami yang
baik bagi Nando dan bu Kris. Dalam kesibukkannya ia selalu menyempatkan diri
untuk keluarganya.
Hari
ini kita merayakan hari raya St. Yusuf suami Maria. Injil Lukas hari ini tidak
begitu banyak mengisahkan peran Yusuf dalam masa-masa awal hidup Yesus. Tetapi
kalau kita membaca Injil Mateus, kita akan menemukan beberapa keterangan
penting tentang Yusuf. Waktu tahu Maria tunangannya mengandung, Yusuf berniat
secara diam-diam untuk meninggalkannya. Namun, Malaikat Tuhan menampakkan diri
kepadanya dan memberitahukan tentang rencana Allah dalam diri Maria. Saat
itulah Yusuf dengan penuh cinta dan perhatian menerima Maria dan Yesus dalam
kehidupannya. Yusuf mampu keluar dari kesulitan untuk menerima keyataan ini
karena ia mendengar dan melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan padanya. Ia
menciptakan suatu keadaan yang sungguh membantu karya besar Allah untuk manusia
walaupun ia punya pilihan untuk menolaknya.
Zaman
ini tidak mudah menemukan kerendahan hati seperti yang dimiliki St. Yusuf.
Namun toh, masih kita jumpai tidak sedikit orang yang mengambil sikap
sepertinya dalam banyak perkara hidup. Belajar dari St. Yusuf berarti kita mau
menjadi rendah hati dan bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan.
Amin