Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Wednesday 18 March 2015

Hidup dalam Aturan Tuhan



Yohanes 5: 17-30 (Hari Biasa Pekan IV Prapaskah)
Keadaan Nando sudah semakin membaik. Ia sudah mulai bisa beraktifitas seperti biasanya. Pak dan Bu Kris tersenyum bahagia saat melihat anak semata wayangnya itu sudah pulih dari sakit. Pada saat makan malam bersama, Nando meminta maaf kepada ayah dan ibunya atas kelakuannya saat mati lampu minggu yang lalu. Ia malah berjanji akan menuruti semua yang diperintahkan oleh orang tuanya. Tidak mungkin baginya untuk hidup dalam ketidakaturan sementara orang tuanya dipandang baik oleh masyarakat.

            Injil hari ini mengisahkan tentang kesaksian Yesus akan diri-Nya. Yesus bersaksi bahwa segala yang dikerjakan-Nya adalah karena ia melihat apa yang dikerjakan Bapa-Nya, “sebab apa yang dikerjakan Bapa itu juga yang dikerjakan Anak”. Yesus dalam penyataan ini menegaskan bahwa Ia benar-benar datang dari Allah. Maka, menerima Yesus berarti juga menerima Allah. Secara sadar Yesus mengakui bahwa Ia bekerja karena demikian Allah menginginkannya. Ia mendengar dan lalu berbuat sesuai dengan apa yang diperintahkan kepada-Nya. Oleh sebab itu, kebenaran yang diberitakan oleh Yesus adalah kebenaran yang langsung dari Allah. Menerima kebenaran itu berarti juga kita hidup dalam keadaan sebagai anak-anak Allah.
            Suatu yang mustahil memang jika keadaan berbalik dari orang tua yang baik mengahasilkan anak yang jahat. Namun, sering pula kita temukan keadaan seperti ini. Kenyataan dunia mengubah pendidikan yang terjadi dalam rumah adalah kenyataan yang mesti diantisipasi. Perubahan ke arah yang buruk tentu tidak dinginkan. Namun, Yesus mengajarkan sesuatu kepada kita bahwa perbuatan kita mesti didasarkan pada tempat dari mana kita dilahirkan. Kalau kita dilahirkan sebagai orang yang beriman kepada Tuhan, maka sudah semestinya kita hidup sebagaimana Tuhan menginginkannya. Amin (iki)