Acces2

accestrade

https://atid.me/001kbs00267l

Fiverr

https://go.fiverr.com/visit/?bta=771663&brand=fiverraffiliates

Tuesday 30 July 2019

Cinta Sejati

Pertengahan bulan juni 2012 cintaku mulai bersemi di persimpangan kota Yogyakarta. Aku pun tak yakin, apakah kami akan saling mencintai antara satu dengan yang lain? Itu menjadi pertanyaan yang terus terbersit dalam hatiku. Perjumpaan itu hanya membuatku tersenyum manis tanpa mengungkapkan satu kata pun padanya. Jika dilihat dari usianya bisa dikatakan sudah separuh tua. Soal kecantikan dia pasti berada di urutan terbelakang. Akan tetapi jika kita berbicara soal kesetiaan, bagiku dialah yang paling setia. Terkadang orang berpikir cinta itu harus ada pengungkapan perasaan antara kedua pasangan. Namun bagiku cinta tidak semestinya seperti itu. Setiap orang tentunya mempunyai cara yang berbeda untuk mengungkapkan cintanya.
Tak terasa perjalanan cinta yang kami jalani telah memasuki tahun ketiga. Ada banyak pengalaman yang kami alami, baik yang membahagiakan maupun yang menyedihkan. Membahagiakan ketika ia setia menemaniku ke mana saja aku pergi. Sedangkan menyedihkan apabila dia mengalami problem dan itu harus membutuhkan perawatan dariku. Dengan usia yang separuh tua dariku dan wajah  yang mulai mengkerut, membuat banyak orang menertawakanku, bahkan mengolok-olok, tetapi aku setia menemaninya. Kata orang, apakah tidak ada yang lebih cantik dan baik dari itu? Bagi saya cinta tidak semestinya memilih yang cantik atau tidak, tetapi cinta itu harus memikirkan soal kesetiaan. Kalau memilih yang cantik tapi tidak setia sama halnya juga dengan cinta tanpa esensi yang sebenarnya.
            Pada suatu kesempatan malam minggu saya mengajak dia untuk jalan-jalan mengelilingi kota Jogja. Suasana malam yang ramai dengan kendaraan dan orang-orang yang berjalan kaki, membuat malam itu seperti milik kami berdua. Malam itu kami mengukir banyak kisah di setiap lorong nan sepi. Lorong itu, yang bagi orang lain tak berarti untuk mengisahkan cinta. Sungguh menyedihkan ketika aku dipaksakan menatap ia menangis di lorong  itu. Ia sungguh lelah dan tak mampu kembali. Perasaan ini terus bermuara dalam kesedihan. Malam itu kian berlarut dan memaksaku untuk membawanya pulang. Sampai saat ini aku pun terus bahagia bersamanya sampai kapan pun. Ada yang tahu siapa cinta sejatiku??? Dia adalah sepeda ontel tua hasil kreativitas manusia zaman orde lama yang terus eksis dan bermanfaat di model zaman baru. Sepeda ontel adalah cinta sejatiku yang setia menemaniku ketika hendak pergi ke kampus dan kemana pun aku membutuhkannya. Dia menjadi sahabat sejati yang tidak pernah kenal lelah untuk menemaniku. Ia mengajarkanku untuk tetap setia dan rendah hati dalam perjalanan hidup ini, terutama dalam menapaki perjalanan panggilanku. Kesetiaan yang dimaksud bukan semata-mata bagi diriku sendiri, tetapi kesetiaan yang memberi dampak bagi orang lain.

Fr. Noker Keraf C.Ss.R