Yohanes:
8,51-59
Hari ini Yesus berbicara tentang maut yang akan
menimpa orang-orang yang tidak menuruti firman-Nya. Orang-orang Yahudi tidak
mengerti maksud pembicaraan Yesus, karena itu mereka justru menyalahkan Yesus
dan mengatakan Dia kerasukan setan.
Maut berarti kematian. Berbicara tentang maut selalu
dihubungkan dengan perpisahan. Maut yang dimaksudkan Yesus dalam konteks ini
adalah perpisahan dalam bidang rohani bukan perpisahan jasmani. Perpisahan
rohani berarti putusnya hubungan kita (manusia) dengan Allah. Agar hubungan itu
tidak terputus dan selalu terjalin
dengan baik maka kita harus melakukan apa yang baik dan benar. Yang baik
dan benar selalu berasal dari Allah.
Tuduhan bahwa Yesus kerasukan setan sebagai
konsekwensi dari orang-orang Yahudi yang tidak terbuka pada kehendak Allah.
Mereka tidak menangkap apa yang dikatakan Yesus karena mereka sudah menutup
diri atas kebenaran. Apa yang mereka ungkapkan tidak lahir dari hati di mana
Allah meraja, tetapi dari pikiran mereka
yang penuh dengan kebencian dan maksud buruk yang mencelakankan diri dan orang
lain. Sebagai orang beriman kita ditutut untuk selalu membangun relasi yang
intim dengan Allah dan membuka hati kita akan kebenaran. Berdoa saja tidak
cukup tetapi kita harus mampu menuruti kehendak Allah dalam tindakan nyata.
Amin (El-man)