Yohanes: 6, 1-15 (Pekan II Paskah)
Kita
semua pasti mengenal sosok guru dalam hidup kita. Guru adalah sosok yang kita
teladani, sosok yang selalu mengajarkan sesuatu hal kepada kita, dan pastinya,
akan selalu ada pesan dari seorang guru yang kita bawa dalam hidup kita. Satu
pesan yang selalu saya ingat dari pesan seorang guru disekolahku dulu adalah
“belajarlah yang tekun, dan kejarlah cita-citamu setinggi langit”.
Suatu
pesan yang baik dan menggerakkan kita, akan selalu kita ingat dalam seluruh
hidup kita. Hari ini, kita diberi pesan oleh sang Guru Agung kita, ketika ia
memberi makan lima ribu orang di daerah Galilea seberang sungai Yordan. Saat
itu, banyak sekali orang yang mengikuti Dia, karena telah melihat hal-hal besar
yang dilakukan Yesus. Mereka mengikuti
Dia karena mereka takjub akan segala pengajarann-Nya dan segala hal yang telah
dibuat Yesus, dan mereka rela untuk berjalan kaki untuk bertemu dengan Yesus.
Melihat itu, hati-Nya tergerak oleh belas kasihan kepada mereka, sehingga
kemudian Ia mengajar mereka dan kemudian mengadakan mukjizat penggadaan roti,
yang lagi-lagi membuat orang banyak itu takjub kepada-Nya, dan mereka kemudian
mengatakan bahwa “Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam
dunia”.
Saat
ini, kita juga sebagai orang Kristen, adalah orang-orang yang telah mengikuti
Yesus dan mengangungkan Dia sebagai Tuhan yang datang untuk menebus dosa-dosa
kita karena cinta-Nya kepada kita. Kita juga mengangungkan Dia sebagai seorang
Guru yang mengajarkan tentang kebenaran, seorang guru yang telah mengajarkan
tentang segala hal baik yang kita perlukan untuk hidup kita di dunia ini, dan
semua itu adalah untuk keselamatan kita. Sebagai seorang Guru, hari ini juga
Yesus ingin mengajarkan dan menitipkan suatu pesan lewat mukjizat penggandaan
roti yang Ia buat untuk orang banyak yang datang kepada-Nya. Pesan itu adalah
pesan cinta. Pesan cinta, agar kita dapat mencintai sesama tanpa melihat siapa
sesama kita yang datang kepada kita. Melalui pesan cinta ini, Yesus ingin
mengajak kita untuk juga menaruh perhatian terhadap keadaan sesama yang ada di
sekitar kita. Bukankah setiap hari masih kita jumpai orang-orang yang kelaparan,
yang mencoba untuk bertahan hidup hanya dengan mengais-ngais sisa-sisa makanan?
Kalau kita mau melihat ke dalam diri kita, ada banyak saat di mana kita sering
memupuk makanan untuk diri kita sendiri yang sebenarnya kita tidak terlalu
membutuhkan, dan kemudian karena sudah merasa cukup kemudian kita membuang
begitu saja ke tempat sampah?
Ada banyak kesempatan di
mana kita bertemu dengan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan kita,
namun karena kesibukan kita, kita seolah-olah tidak melihat mereka. Kalau kita
mau mengikuti ajaran dan pesan sang Guru kita yang agung, maka hedaklah kita
membawa pesan cinta ini dalam setiap langkah hidup kita, dengan memperhatikan
sesama yang membutuhkan bantuan kita, tidak hanya dalam hal pangan, namun juga
dalam hal sandang, dan lebih lagi dalam hal kemanusiaan. Marilah kita mengikuti
ajaran dan pesan sang Guru kita dengan memberi perhatian kepada sesama kita
yang sangat membutuhkan bantuan kita. Amin